CATATAN SEBELUM INI

PENGIKUT SETIA

Sunday, February 21, 2010

Antara Wali Allah dan wali Syaitan

Bahagian Pertama:


Karamah: Antara Wali Allah dan wali Syaitan

Nukilan : Wared Imanuddin Saifullah



Definisi Karamah

Di antara keyakinan Ahlus Sunnah Wal Jama’ah adalah meyakini adanya Karamah dan ia datang dari sisi Allah Ta’ala. Tahukah, apa yang dimaksudkan dengan Karamah?


Karamah adalah kejadian di luar kebiasaan (tabiat manusia) yang Allah anugerahkan kepada seorang hamba tanpa disertai pengakuan (pemiliknya) sebagai seorang nabi, tidak memiliki pendahuluan tertentu berupa doa, bacaan, ataupun dzikir khusus, yang terjadi pada seorang hamba yang shalih, baik dia mengetahui terjadinya (karamah tersebut) ataupun tidak, di dalam rangka mengukuhkan hamba tersebut dan agamanya.
(Syarhu Ushulil I’tiqad 9/15 dan Syarhu Al Aqidah Al Wasithiyah 2/298 karya Asy Syaikh Ibnu Utsaimin)


Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah mengatakan: “Dan termasuk daripada prinsip Ahlus Sunnah wal Jama’ah menyakini wujudnya Karamah para wali dan apa-apa yang Allah perbuat dari keluarbiasaan melalui tangan-tangan mereka baik yang berkaitan dengan ilmu, mukasyafat (mengetahui hal-hal yang tersembunyi), bermacam-macam keluarbiasaan (kemampuan) atau pengaruh-pengaruh.” (Syarah Aqidah Al Wasithiyah hal.207).


Karamah ini tetap ada sehingga akhir zaman dan terjadi pada umat ini lebih banyak daripada umat-umat sebelumnya, yang demikian itu menunjukan keredhaan Allah Ta’ala terhadap hamba-Nya dan sebagai pertolongan baginya di dalam urusan dunianya atau agamanya. Namun, ia bukan bererti Allah Ta’ala benci terhadap orang-orang yang tidak kelihatan karomah padanya.
Perkara “Karamah” ini telah tsabit (tetap) secara nash baik dalam Al Qur’an maupun Sunnah bahkan juga secara kenyataan.


Kepada siapakah Karamah ini diberikan?

Karamah ini Allah Ta’ala berikan kepada hamba-hamba-Nya yang benar-benar beriman serta bertaqwa kepada-Nya, yang disebut dengan wali Allah Ta’ala. Allah Ta’ala berfirman ketika menyebutkan tentang sifat-sifat wali-wali-Nya :
“Ketahuilah sesungguhnya wali-wali Allah itu tidak ada ketakutan pada mereka dan tidak pula mereka bersedih hati, iaitu orang-orang yang beriman dan mereka senantiasa bertaqwa”.
(Yunus: 62-63).


Di dalam ayat ini Allah Ta’ala mengkhabarkan tentang keadaan wali-wali-Nya dan sifat-sifat mereka, iaitu: “Orang-orang yang beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para Rasul-Nya dan hari akhir serta beriman dengan takdir yang baik mahupun yang buruk.”


Kemudian mereka merealisasikan keimanan mereka dengan melakukan ketakwaan dengan cara melakukan segala perintah Allah Ta’ala dan meninggalkan segala larangan-Nya.
(Taisir Karimir Rahman karya As Sa’di hal, 368)

Tunggu sambunganya esok..Insyaallah

0 comments:

Post a Comment

Blog Archive

JOM DERMA

Create your own banner at mybannermaker.com!
Copy this code to your website to display this banner!
redkijang © 2008. Design by :Yanku Templates Sponsored by: Tutorial87 Commentcute